Mengenalkan siswa dengan tradisi ziarah kubur, mendoakan orang alim dan napak tilas ulama, mesti dilakukan sejak dini. Agar tertanam pada diri siswa karakter keaswajaan sebagaimana diajarkan dikelas. Sehingga lebih jauh mereka mengetahui jasa dan perjuangan ulama dalam menyebarkan agama Islam.
Hal itu disampaikan Isroul Mukodas, Kepala MTs An-Najah Ma’arif NU Rancamaya, Cilongok, saat dikonfirmasi terkait pelaksanaan kegiatan wisata religi yang telah digelar dan akan menjadi agenda rutin setiap tahun pada Jum’at (14/12/2018).
“Pelaksanaan wisata religi telah diselenggarakan pada 11 sampai 12 Desember lalu dengan tujuan makam ulama di Jawa Tengah. Diantaranya Syekh Makdum Wali, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Raden Fatah dan bersinggah ke Masjid Agung Jawa Tengah”, katanya.
Isroul menambahkan meski lembaganya tergolong baru, program ini akan diteruskan sebagai upaya penanaman karakter spiritual siswa. Terpenting siswa dapat mengambil hikmah ilmu dan pengalaman yang didapatkan saat mengikuti dzikir dan mengirimkan doa.
“Siswa mengirimkan doa kepada keluarganya yang telah tiada. Suasana ini menambah khidmat sepanjang perjalanan ziarah. Kami juga mendoakan masyayikh dan muassis an-Najah yang telah berjasa mendirikan dan membesarkan lembaga ini,” papar pria yang juga Pegiat Komunitas New Taswirul Afkar Purwokerto itu. (Musmuallim Ma’arif).