Siswa MI Ma’arif NU 1 Kaliwedi Ikuti MTQ Nasional di Sumatera Utara

Arju Naaji, siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU 1 Kaliwedi, Kebasen, Banyumas ini mewakili Provinsi Jawa Tengah pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-XXVII tahun 2018 di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada 4-13 Oktober 2018.

Arju panggilan akrabnya, sebagai qori terbaik golongan anak tingkat Jawa Tengah dan telah maju ke tingkat nasional. Sebelumnya, qori cilik ini telah melalui pembinaan intensif yang dilakukan mulai dari internal madrasah sampai ke tingkat provinsi.

Kepala MI Ma’arif NU 1 Kaliwedi, Ahmad Mualif, mengatakan materi pembinaan diberikan melalui pemusatan latihan dan karantina dibawah bimbingan pelatih dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga :  Banyumas Juara! Berikut Daftar Perolehan 14 Medali Porseni Ma’arif XII Jateng

Mualif menyampaikan upaya latihan di madrasah telah dimaksimalkan dibawah bimbingan pelatih secara intensif. Persiapan mental dan fisik juga dilakukan untuk menjaga stamina dan performa agar Arju tetap sehat, konsentrasi dan fokus pada perlombaan, katanya Senin (8/10).

“Arahan dari Ustadz Ali Masngud selaku pelatih sangat memperkaya dalam tilawah. Termasuk dukungan dan pendampingan dari orang tua yang menambah percaya diri Arju. Dengan bekal persiapan yang matang semoga dapat meraih yang terbaik,” tambah pria yang juga Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Banyumas itu.

Orang tua Arju, Soniyah, yang mendampingi secara langsung di area MTQ mengatakan anaknya memang dari kelas dua madrasah sudah punya bakat dan minat di tilawah. Untuk menuju tingkat nasional tahapan demi tahapan dalam latihan telah dilakukan maksimal.

Baca Juga :  SD NU Master Sokaraja Gelar Workshop Peningkatan Mutu

“Arju telah tampil hari ini (8/10) dengan membacakan Surat Al-An’am ayat 11 sampai 16. Mohon dukungan dan doa dari semuanya, agar dia dapat menampilkan yang terbaik dan sukses,” harap wanita yang juga alumnus Pondok Pesantren Sirau Kemranjen itu.

Soniyah menambahkan pengalaman membanggakan ini merupakan hasil jerih payah usaha dan kiprah prestasi dari bawah. Ketercapaian ini suatu keberkahan tersendiri dari mempelajari dan memuliakan al-Qur’an.

“Sebagai orang tua kami sangat bangga dan senang atas prestasi ini. Semua usaha dan doa dari orang-orang terdekat sangat dibutuhkan. Prestasi ini telah membanggakan orang tua, guru, teman dan madrasah,” terangnya. (Musmuallim Ma’arif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *