Siswa MI Ma’arif NU 1 Pangebatan, Karanglewas berbaris untuk pembiasaan asmaul husna sebelum masuk kelas, Jum’at (12/10)
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif NU 1 Pangebatan, Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah memiliki pembiasaan siswa membaca asmaul husna setiap hari. Pembacaan asmaul husna menjadi budaya sekolah yang dilakukan siswa dalam barisan rapi sesaat sebelum masuk kelas.
Kepala MI Ma’arif NU 1 Pangebatan, Nurhasanah, menyampaikan kegiatan pembacaan asmaul husna dilakukan untuk mengawali pembelajaran. Sebagai proses awal kondisi untuk memulai hal yang baik.
“Pembiasaan pembacaan asmaul husna dilakukan setiap hari. Siswa berbaris secara rapi dan teratur di depan kelas masing-masing,” jelasnya di depan komputer ruang guru, Sabtu (13/10).
Ibu Nur, panggilan akrabnya, mengatakan pembiasaan dirutinkan untuk mengenalkan siswa tentang sifat-sifat Allah SWT sejak dini. Sehingga siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang semakin meningkat keimanannya atas kebesaran Allah SWT.
“Pembacaan asmaul husna sudah menjadi budaya madrasah. Sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter religius pada siswa,” tambahnya.
Dikatakan, pembiasaan shalat dhuha juga dilakukan secara rutin sebelum pembelajaran. Agar siswa terbiasa dan terlatih dengan praktek ibadah. Termasuk pembiasaan menyanyikan lagu mars ya lal wathan untuk menanamkan jiwa nasionalisme pada siswa.
“Budaya madrasah ini sebagai sarana syiar kepada masyarakat. Harapannya berdampak positif terhadap citra madrasah. Sehingga madrasah menjadi kebanggaan tujuan masyarakat, bukan sekedar menjadi sekolah pilihan kedua,” terangnya. (Musmuallim Ma’arif)