Banyumas, Humas Ma’arif (17/12) – Memberikan pemahaman tentang struktur dan tugas pokok fungsi organisasi, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Banyumas menggelar sosialisasi bagi Satuan Komunitas (Sako) Ma’arif NU Banyumas di Pendopo Kwarcab Banyumas, Senin (16/12).
Amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menegaskan bahwa Satuan Komunitas Pramuka merupakan bagian dari organisasi pendukung dalam Gerakan Pramuka.
Hal itu diperkuat dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 002 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka yang mengatur tugas pokok dan fungsi yang lebih teknis di lapangan.
Peserta sosialisasi, Tamrin menjelaskan Sako berkedudukan sampai tingkat Kwarcab, namun di Banyumas telah berdiri Pengurus Sako Ma’arif NU tingkat Kwartir Ranting, yaitu Kecamatan Ajibarang.
Hal ini menurutnya, sebagaimana hasil sosialisasi bahwa tidak menjadi masalah. Untuk itu, telah diterbitkan petunjuk teknis dari Sako Ma’arif NU Kwarcab Banyumas sebagai pedoman pendirian Sako di tingkat kecamatan.
Pramuka Ma’arif NU Banyumas telah banyak berpartisipasi dalam kegiatan kepramukaan baik tingkat regional maupun di level nasional, lanjut Tamrin.
“Kegiatan ini sebagai wujud eksistensi dan komitmen LP Ma’arif NU terhadap penanaman nilai nasionalisme dan patriotisme melalui Gerakan Pramuka,” jelas Pembina Pramuka MTs Ma’arif NU 1 Cilongok tersebut.
Ketua Kwartir Cabang Banyumas, Achmad Supartono menyampaikan tujuan kegiatan sosialisasi ini ingin mempramukakan Pramuka. Mensosialisasikan arti penting menjadi Pramuka sejati dan mempramukakan yang belum Pramuka melalui Sako Pramuka.
Supartono berharap Sako Ma’arif NU Banyumas lebih banyak lagi menciptakan kegiatan Pramuka yang lebih aktif, kreatif, inovatif dan menantang.
Untuk itu, lanjutnya, ke depan perlu menambahkan kegiatan bagi peserta didik agar mendapat pengalaman. Semakin banyak kegiatan bagi peserta didik, maka Gugusdepan akan menjadi semakin aktif.
“Aktifkan kegiatan Pramuka melalui delapan medote kepramukaan agar tercapai tujuan Gerakan Pramuka di Gugusdepan sebagai ujung tombak pembinaan generasi muda Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kedelapan metode kepramukaan yang harus diimplementasikan oleh Pembina Pramuka yaitu: 1) Pengamalan kode kehormatan, 2) Belajar sambil melakukan, 3) Kegiatan berkelompok, bekerjasama dan berkompetisi, 4) Kegiatan yang menarik dan menantang, 5) Kegiatan di alam terbuka, 6) Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan dan dukungan, 7) Penghargaan berupa tanda kecakapan, dan 8) Sistem satuan terpisah.
Musmuallim Ma’arif